Anda bingung mau usaha apa??
Nih saya kasih peluang bisnis kecil-kecilan usaha produksi tempe.
I. Abstrak
Tempe adalah salah satu jenis makanan yang mayoritas diminati masyarakat dari berbagai kalangan, Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian, serta dengan adanya kemajuan pengolahan tempe yang dikreasikan membuat semakin menarik konsumen, dan dengan harga yang terjangkau mampu dicakup kalangan masyarakat membuat siapa saja dapat membelinya. Disinilah usaha tempe mempunyai peluang yang besar.
II. Isi
a. Manfaat
Dapat kita ketahui dengan mengkonsumsi tempe, dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain. Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi dan lain-lain.
Tempe juga sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi
hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis. Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Jadi dapat kita lihat target usaha tempe sangat luas kan??? …
Tempe juga dapat menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala kembung perut. Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200gram nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita. Ganas kan fungsi tempe? So dengan alasan-alasan di atas, bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha pembuatan tempe, saya akan sedikit berbagi mengenai tempe.
b. Bahan baku
Bahan baku tempe cukup mudah didapat. Anda bisa mendatangani pasar-pasar tradisonal untuk mendapatkannya. Saya akan contohkan dengan sedikit simulasi ya… Untuk percobaan, Anda bisa beli kedelai 5 kg, ragi tempe 20 gram (10 lempeng). Kemudian Anda siapkan air secukupnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku agar Anda bisa memperoleh tempe dengan hasil yang baik adalah :
1. Kedelai harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor;
2. Bibit tempe (ragi tempe) harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak menggumpal);
3. Air harus jernih, tidak berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
4. Cara pengerjaannya harus bersih.
c. Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan dalam pembuatan tempe adalah tampah besar, ember, keranjang, rak bambu, cetakan, pengaduk, dandang, karung goni, tungku atau kompor serta daun pisang ataui plastik.
d. Cara pembuatan
1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, keelai direbus selaman 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam airpanas/ hangat bekas air rebusan, supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan 4 diatas, kedelai lalu dicuci kembali dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh kuman bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Lalu kedelai diambil dari dandang, diletakkan diatas tampah dan diratakan tipis.
8. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
9. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan ragi 2% guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses percampuran kedelai dengan ragi memakan waktu kira-kira 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentuan keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
10. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rta, campuran tersebut dicetak paada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang nantinya dipakai sebagai pembungkus. Jangan lupa sebelumnya plastik dilubangi/ditusuk-tusuk yang dimaksudkan untuk memberi udara supaya jamur dapat tumbuh dan berwarna putih. Daun yang biasanya dipakai untuk membungkus adalah daun pisang, ada yang berpendapat bahwa tempe yang dibungkus dengan plastik menjadi aneh dan tempe lebih mudah busuk, dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun.
11. Campuran kedelai yang sudah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan diatas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
12. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/ diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu kedelai telah menjadi tempe yang siap jual.
13. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat dibekukan dan dikirim keluar negeri dalam peti kemas pendingin.
Catatan tambahan, tempe yang anda buat hari ini, jadinya lusa pagi. Jadi tiap harinya selalu ada kedelai yang telah direbus, tempe yang sudah diolah dan siap dibungkus sert tempe yang siap dijual keesokan paginya.
III. Analisa bisnis/ simulasi keuntungan
- Pemasukan
Tempe 850 tempe x Rp 2000,00 x 30 hari = Rp 5.100.000,00
- Pengeluaran
Kedelai 50 kg x Rp 30.000 x 30 hari = Rp 4.500.000,00
Ragi = Rp 8.000,00
- Opreasional
Bahan bakar = Rp 150.000,00
Daun pisang & koran Rp 7.500 x 30hari = Rp 225.000,00
Total pengeluaran = Rp 4.883.000,00
Total pengeluaran = Rp 4.883.000,00
- Keuntungan
Bersih Rp 5.100.000 – Rp 4.883.000 = Rp 217.000,00
Hitungan diatas masih memakai data lama. Untuk hitungan yang baru anda bisa tinggal memasukan variabel-variabelnya saja dan kalau anda ingin usahanya/pendapatannya lebih besar, tinggal anda rubah skala diatas menjadi skala industri menengah keatas.
walaupun usaha tempe ini adlaah bisnis usaha kecil-kecilan, tetapi dengan kerja keras dan ketelitian bisa berkembang menjadi bisnis besar dan menguntungan.
(sumber gambar : www.bubblews.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar